Selasa, 11 Juni 2013

PERASAAN DAN EMOSI



Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state) yang ada pada inividu atau organisme pada sesuatu waktu. Misal seseorang merasa sedih, senang, takut, marah ataupun gejala-gejala yang lain setelah melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu. Dengan kata lain perasaan dan emosi disifatkan sebagai satu keadaan kejiwaan pada organisme atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialami oleh organisme.

Lalu apakah yang dimaksud dengan (feeling) atau (emotion) itu. Menurut Chaplin (1972) perasaan adalah keadaan atau state individu sebagai akibat dari persepsi sebagai akibat stimulus baik externel maupun internal. Mengenai emosi, Chaplin berpendapat bahwa definisi mengenai emosi cukup bervariasi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi dari berbagai orientasi. Namun demikian dapat dikemukakan atas “general agreement” bahwa emosi merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat, karena itu emosi lebih intens daripada perasaan, dan sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu.

Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, sehingga emosi berbeda dengan mood atau suasana hati pada umunya berlangsung dalam waktu yang relatif lebih lama daripada emosi, tetapi intensitasnya kurang apabila dibandingkan dengan emosi. Apabila seseorang mengalami marah atau emosi, maka kemarahan tersebut tidak segera hilang begitu saja, tapi masih terus berlangsung dalam jiwa seseorang ( ini yang dimaksud dengan mood) yang akan berperan dalam diri orang yang bersangkutan. Namun demikian ini juga perlu dibedakan dengan temperamen. Temperamen adalah keadaaan psikis seseorang yang lebih permanen dari pada mood, karena itu temperamen lebih merupakan predisposisi yang ada pada diri seseorang, dan karena itu temperamen lebih merupakan aspek kepribadian seseorang apabila dibandingkan dengan mood.






PERASAAN
A.           Pengertian Perasaan
       Perasaan atau feeing dan emosi atau emotion adalah salah satu rumpun kegiatan atau abilitas kejiwaan manusia dari perumpunan jiwa trikotomi jiwa- kognis , emosi dan konasi- dan slah satu abilitas jiwa dari catur tomi jiwa- kognisi , emosi konasi dan atau psikomotor- dan salah satu dari trisakti jiwa menurut Ki Hajar Dewantara- cipta (kognisi), rasa (emosi), dan karsa (konasi, kehendak). Perasaan dan emos itu merupakan salah satu dari 3 atau 4 kemampuan jiwa manusia. Perasaan dan emosi itu merupakan salah satu faktor atau penyusun dari keinginan (desires) di samping factor  motif. Faktor motif menjelaskan mengapa manusia itu berbuat , atau apakah yang akan diperbuat oleh manusia? Sedangkan pada perasaan dan emosi menjelaskan, keadaan internal apakah yang terdapat pada individu? Jadi didalam problem keinginan itu terdapat dua problemyaitu satu problem motif dan dua problem perasaan dan emosi. What is his ibternal states?
Motif suatu keingginan adalah tertujukan pada suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan yang berlangsung. Perasaan dan emosi adalah keadaan temporer dari individu.
B.            Klasifikasi  Perasaan
Perasaan dapat didefinisikan  seabagai kemampuan jiwa untuk menghayati sesuatu itu menimbulkan rasa senang atau rasa tidak senang. Perlu ditegaskan disisni, bahwa perasaan dan emosi adalah suatu kemampuan jiwa manusia untuk mereaksi dalam wakru temporer apa yang diinginkan, keingginannya terlaksana , gagal atau sedang berlangsung atau sedang terhalang. Jadi dengan singkat dapat dikatakan, perasaan adalah kualitas psikologos untuk menghayati dan mengerti modalitas rasa indria dan batin
Menurut tinggi rendahnya proses timbulnya dapat digolongkan, menjadi sebagi berikut:
1.      Perasaan indriawi, tingkat biologis artinya berhubungan dengan alat-alat indra tertentu , dibedakan jadi 2:
a.       Perasaan vital, misalnya lapar, haus, lelah, asmara.
b.      Perasaan indriawi misalnya panas, dingin, kasar, halus, asin, manis, rasa mual karena bau busuk, rasa asam, dan sebagainya.

2.      Perasaan batiniah , tingkat kerohanian dibagi jadi 3
a.       Perasaan mengenai harga diri sendiri
b.      Perasaan sosial , rasa kasihan , rasa sosial, dermawan, kemanusiaan, solidaritas
c.       Perasaan-perasaan seni budaya, meliputi perasaan:
1.      Perasaan intelektual
2.      Perasaan keindahan (aestetika)
3.      Perasaan Kesusilaan (etika, moral, baik-buruk)
d.      Perasaan keagamaan atau religious.
Menurut William Wundt mengutarakan 3 dimensi dari perasaan yaitu:
1.      Perasaan – perasaan senang – tidak senang (pleasantness- unpleasantness)
2.      Perasaan – perasaan yang terlahirkan – terpendam dan tidak terlahirkan (excitemen- inertness)
3.      Persaan – perasaan diharapkan – terlaksana (expectancy release)
Perasaan Rohaniah pada manusia baik individual maupun sosial:
1.      Perasaan harga diri, yaitu perasaan rohaniah seseorang dalam menilai kulitas dirinya sendiri.
2.      Perasaan sosial, perasaan senang dan tidak senang yang ditujukan pada orang lain. Contoh: Rasa simpati , empati , apati, antipati, perasaan sosial lainnya.
3.      Perasaan budaya, yaitu apresiasi  atau penilaian terhadap hasil-hasil kebudayaan dan kesenian, meliputi :
a.       Perasaan intelektual yaitu perasaan yang ditujukkan kepada kebenaran-kebenaran ilmu pengetahuan.
b.      Perasaan kesenian atau estetika yaitu perasaan yang terarahkan kepada keindahan, kebagusan dalam karya-karya seni.
c.       Perasaan kesusilaan atau perasaan moral yaitu perasaan terhadap penilaian baik dan tingkah laku manusia .
4.       Perasaan religious yaitu perasaan yang tertujukan kepada tingkah laku spiritual berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melalui ajaran-ajaran agama tertentu.

C.                Ciri Khas Perasaan

a.       Subjektif
Setiap orang memiliki selera perasaan yang berbeda – beda
b.      Mudah Berubah
Apa yang kita benci hari ini, bisa menjadi kita sukai keesok hariannya.
c.       Mengandung Penilaian
Kita membandingkan perasaan-perasaan yang pernah kita rasa sebelumnya, sebelum kita menilai.Ini menyenangkan atau tidak menyenangkan.
d.      Bekerja Berdasar Prinsip Kesenangan
Perasaan tidak memilih apa yang benar – salah atau baik –buruk. Ia hanya memilih berdasarkan prinsip kesenangan.





EMOSI
A.           Pengertian Emosi

Emosi adalah suatu konsep yang sangat majemuk sehingga tidak ada satupun definisi yang dapat diterima secara universal.
Emosi merupakan reaksi penilaian (positif dan negatif) yang kompleks dari sistem saraf seseorang dari rangasangan dari luar atau dari dalam diri sendiri.
Definisi ini menggambarkan bahwa emosi diawali dengan adanya suatu rangsangan baik dari luar (situasi, cuaca) maupun dari dalam diri kita (tekanan darah, lapar, ngantuk dan lain-lain) pada indera-indera kita.

B.            Teori – teori Emosi

Ada dua pendapat tentang terjadinya emosi, yaitu :
1.        Nativistik (emosi adalah bawaan)
2.        Empirik (emosi adalah hasil belajar atau pengalaman)
·            Teori Nativistik
Adalah bahwa ekspresiemsi pada dasarnya sama saja hewan dan manusia, anak kecil maupun dewasa.
·            Teori Empirik
Adalah mengutamakan antara yang berpusat diotak dengan rangsangan dari lingkungan melalui jaringan syaraf pada tubuh manusia.







C.           Hubungan Emosi dan Tingkah Laku

a.       Respon yang cepat tapi ceroboh
Emosional sesungguhnya langsung melompat bertindak tanpa mempertimbangkan apapun yang dilakukannya.

b.      Mendahulukan perasaan kemudian pikiran
Membutuhkan waktu sedikit lama dibandingkan dengan pikiran emosional sehingga dorongan yang lebih dahulu muncul adalah dorongan hati kemudian dorongan pikiran.

c.       Memperlakukan realitas sebagai realitas simbolik
Memandang unsur-unsur yang melambangkan suatu realitas itu sama dengan realitas itu sendiri oleh sebab itu seringkali berbagi pikiran persamaan pantun, kiasan, gambaran, karya seni secara langsung ditunjukkan pada pikiran emosional.

d.      Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang
Kesulitannya adalah terutama apabila penilaian terhadap masa lampau cepat dan otomatis.

e.       Realitas yang ditemukan oleh keadaan
Cara seseorang berpikir dan bertindak pada saat merasa senang dan romantis akan sangat berbeda dengan perilakunya ketika sedang dalam keadaan sedih , marah, atau cemas.






D.           Perkembangan Emosi

Sikap yang disertai emosi yan berlebih-lebihan disebut kompleks misalnya kompleks rendah diri yaitu sikap negatif  terhadap dirinya sendiri yang disertai perasaan malu tidak berdaya segan bertemu orang lain, dan sebagainya.

Ø  Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Rasa takut yang lain merupakan kelainan kejiwaan adalah kecemasan atau anazieti yaitu rasa takut yang  tidak jelas sasarannya.

Ø  Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau tidak ada objek sama sekali. Kekhawatiran menyebabkan rasa tidak senang gelisah, tegang, tidak tenang dan tidak aman.

Ø  Cemburu
Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang disadari oleh adanya keyakinan terhadap milik sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.

Ø  Gembira
Gembira merupakan ekspresi dari kalangan yaitu perasaan terbebas dari ketegangan biasanya kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba atau surprise

Ø  Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai tujuannya.
Hubungan Antara Perasaan dan Emosi
Menurut pandangan Dirgagunasa perasaan atau feeling mempunyai dua arti. Ditinjau secara fisiologis, perasaan berarti menginderakan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar.
Dalam arti fisiologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap suatu hal. Dilain pihak emosi mempunyai arti yang agak berbeda didalam pengertian emosi sudah terkandung unsur perasaan yang mendalam. Perkataan emosi sendiri berasal dari perkataan emotus atau emofere, yang artinya cerca to stir up, yaitu sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu.
                                      
Perbedaaan antara perasaan dan emosi
Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitas yang tidak jelas batasnya. Pada suatu saat tertentu, suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dikatakan sebagai emosi. Oleh karena itu, yang dimaksudkan dengan emosi disini bukan terbatas pada emosi atau perasaan saja, tetapi juga dikatakan keadaan pada setiap orang yang disertai dengan warna efektif baik pada tingkat yang lemah maupun pada tingkat kuat.




Kesimpulan
Berlainan dengan berfikir maka perasaan itu bersifat subjektif dapat dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menangkap, berkhayal, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu. Demikian perasaan bukanlah hanya sekedar sengaja tambahan daripada fungsi pengenalan saja, melainkan adalah fungsi tersendiri.
Emosi adalah suatu keadaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan belajar yang motoris. Dan perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Atas dasar arah aktifitasnya, tingkah laku, emosional, dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu : marah, takut, cinta, dan depresi.

Ini Ceritaku

Aku dilahirkan di sebuah kota yang sangat istimewa yaitu kota Yogyakarta. Aku dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1994. Aku dilahirkan oleh seorang ibu, bukan seorang bapak. Lalu aku diberi nama Dyah Prasetyo Kurniawati. Aku tinggal di sebuah rumah bersama orang tuaku. Aku anak yang muslimah dan patuh kepada orang tua #ngapusi. Aku dilahirkan sebagai anak kedua. Kakakku bernama Muhammad Diki Prasetyo. Subhanallah kakakku dilahirkan sebagai anak yang berkeutuhan khusus. Kakakku seorang penyandang tuna rungu dan tuna wicara sejak lahir. Jarak kelahiran kami sangat dekat hanya setahun. TK Bumi Warta adalah taman kanak-kanak aku dulu, setelah lulus dari situ aku melanjutkan ke SD Lowanu tapi sekarang SD itu sudah tidak ada. Tahun 2006 aku melanjutkan pendidikanku di MTsN Yogyakarta II, 3 tahun aku bersekolah di sana. Pendidikan agama yang sangat banyak aku dapatkan di sana. Dari aku yang buta akan agama islam aku jadi tau tentang agama islam secara lebih luas. Sejak di sinilah kehidupan aku beruah drastisa menjadi lebih religious :p Kemudian aku melanjutkan pendidikan aku di SMK Negeri 1 Yogyakarta pada jurusan Administrasi Perkantoran. Mendapatkan banyak pelajaran yang beda di sini. Dan beberapa bulan lagi aku LULUS dari SMK Negeri 1 Yogyakarta. Doakan aku agar aku sukes dan bisa membahagaikan orang tuaku. Amien amien amien ya rob Sampai jumpa di lain hari

Postingan Lebih Baru Beranda