Selasa, 29 Desember 2015

Memang Kita Tak Bisa Melawan Umur, Tapi Kita Bisa Melawan Ketidakbahagiaan

Kemarin Hari Sabtu, 26 Desember 2015 entah kenapa aku tidak melawan egoku yang lagi-lagi membawaku ke dalam perasaan hancur itu. Aku sendiri tidak tau sampai saat ini pun aku masih terbelenggu olehnya. Terkadang aku sendiri bingung dengan perasaan dan situasi yang seperti ini.


Selalu aku coba untuk tetap berdiri tegak dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Aku sadar karena tidak semestnya aku terlihat lemah dan tak berdaya dihadapanmu atau bahkan dihadapan orang-orang yang ada di sekelilingku. Aku merasa, ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan orang-orang yang ditinggal meninggal orang tuanya atau keluarganya.


Seharusnya aku sudah terbuka mata dan hatiku supaya aku tidak banyak mengeluh dengan ini semua. Ketika lagi-lagi aku menghubungimu dan aku mengeluh aku tidak bisa dengan semua ini, aku tidak sanggup dan dengan entengnya kamu membalas dengan sperti ini "Memang kita tak bisa melawan umur, tapi kita bisa melawan ketidakbahagiaan~ Goenawan Mohammad" .


Pfffffttttt.... Rasanya itu lho ngejleb banget, kamu nggak tau apa di sini aku berusaha banget buat bangkit, buat bahagia tanpamu, di sini aku melawan banget yang namanya ketidakbahagiaan ini. Kamu saja yang tidak tau tentang hal itu..

Sebenarnya hampir setiap hari aku mendapatkan qoutes tentang hidup, di mana kita itu harus ini dan itu, harus begini dan begitu, dan masih banyak lagi. Mungkin memang karena dasarnya aku aja yang belum ikhlas 100% jadi belum bisa mengimplementasikan di kehidupan aku.

Seorang teman baikku berkata, bahwa kamu akan segera menemuiku secepatnya dan akan menjelaskan semuanya, entahlah rasanya apalagi yang mau dijelaskan dan ini semua seperti nasi yang udah dianggurin berbukan-bulan jadi basi (Janji kita bertemu sudah 1 bulan yang lalu). Ya sduahlah... Jika memang itu keputusanmu aku terima, dan aku berharap itu tidak hanya sekedar "wacana" atau "ngelegani" yaaaa :)


Ada 1 qoutes yang saat ini sedang aku ingin untuk jalani, qoute dari dosenku ft Tere Liye hahaha aku menyebutnya begitu "Kuberikan 1 tanca cinta: Melepas yang kucintai untuk kebahagiaannya. Sepertinya klise, tapi nyata. Jika aku membawa pulang matahari, maka aku egois".
Terdengar simple tapi jika ini aku lakukan dan berhasil maka akan banyak sekali memberikan energi positif untukku dan orang-orang yang ada di sekitarku.
Let's try it...









Rabu, 09 Desember 2015

Kebetulan atau takdir atau tidak berarti?

     Jogja sempit? atau Jogja menyempit karena banyak hotel? atau apa ya? Bingung! Yak 1 kata yang aku bisa gambarkan sekarang. Kenapa aku bingung? Jawabannya adalah karena ternyata aku mengenal mantan dari salah satu adikmu, ya allah apa lagi ini? Kenapa semua orang yang aku kenal ujung-ujungnya kembali ke lingkaran yang ada hubungannya denganmu? 



     Ini maksudnya apa sih? Kembali menguji kekuatanku? Kebetulan? Takdir? atau tidak berarti apa-apa? KAU tau kan ya allah bahwa aku di sini sedang berjuang untuk melepas tanpa memaksa...
Kenapa malah ada seperti ini? Kenapa aku harus tau kalau temanku adalah mantan dari adikmu kenapa? Aku bingung....





Tapi apapun itu aku yakin bahwa rencanaMU luar biasa :)

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda