Rabu, 18 September 2013

INSTRUMENTASI DAN MEDIA BIMBINGAN KONSELING

INSTRUMENTASI DAN MEDIA BIMBINGAN KONSELING 


Salah satu fasilitas dan kelengkapan yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling adalah instrument dan media. Dalam kaitannya dengan instrument, yang harus ada adalah untuk keperluan pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan data. Media sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran setiap program layanan bimbingan dan konseling baik untuk layanan pokok maupun untuk layanan pendukung.

A. Instrumen Layanan Bimbingan dan Konseling Instrumen layanan bimbingan dan konseling lebih menitik beratkan pada upaya memperoleh data serta mengolahnya secara akurat. Pengumpulan data tidak terlepas dengan tiga hal pokok, yaitu:
1. Jenis data, yaitu menyangkut data apa yang dibutuhkan dan akan dikumpulkan. Data dapat dinyatakan benar, jika dapat menjelaskan keadaaan dan kemampuan individu secara benar. Data dapat dinyatakan benar, jika dapat menjelaskan keadaan dan kemampuan individu secara benar. Jenis data yang perlu dikumpulkan dalam rangka layanan bimbingan dan konseling meliputi:
a. Data diri (biologis dan psikologis) 
b. Data keluarga 
c. Data Akademik
d. Data lingkungan social

2. Sumber data, yaitu tempat di mana data yang akan dikumpulkan itu tersimpan.
3. Metode pengumpulan data, yaitu berkaitan dengan alat yang akan digunakan untuk mengumpulakan data. Metode pengumpulan data dapat dibedakan secara gars besar menjadi metode tes dan non tes:
 a. Metode tes, yaitu metode pengumpulan data yang pelaksanaannya dengan melakukan tes psikologis.
 b. Metode non tes, yaitu: metode pengumpulan data yang dilakukan dengan tanpa melakukan tes psikologis. Instrumennya adalah sebagi berikut:

  • 1) Wawancara, yaitu merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara timbale balik antara pewancara dengan yang diwawancarai.
  • 2) Pengamatan, yaitu pengumpulan data melalui pengamatan terhadap obyek amatan secara teliti, baik untuk mengumpulakn data maupun dalam rangka layanan bimbingan dan konseling.
  • 3) Angket, yaitu suatu alat pengumpulan data yang berupa sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang perlu direspon atau dijawab secara tertulis oleh respon.
  • 4) Sosiometri, yaitu mtode pengumpulan data mengenal hubungan social dan tingkah laku sosial siswa.
  • 5) Pemeriksaan fisik dan kesehatan, yaitu teknik pengumpulan data tentang keadaan fisik dan kesehatan individu oleh ahli kesehatan. 
  • 6) Tes hasil belajar, yaitu salah satu teknik pengumpulan data siswa yang berkaitan dengan kemampuan dan daya serap bahan pelajaran yang telah diberikan, serta implementasi teori dan konsep dalam kehidupan.
  • 7) Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan dokumen.
  • 8) Studi kasus, yaitu metode pengumpulan data yang bersifat integrative dan komprehensif. Data yang dikumpulkann dalam metode studi kasus: a) Identifikasi kasus b) Latr belakang keluarga. c) Keadaaan kesehatan dan perkembangan jasmani d) Latar belakang pendidikan e) Kemampuan dasar f) Tingkah laku sosial 
  • 9) Biografi/Catatan, yaitu bentuk pengumpulan data dengan menggunakan catatan hidup sehari-harai individu yang bersangkutan. 
  • 10) Problem Chek List, yaitu metode pengumpulan data berguna untuk mengidentifikasi problem-problem apa saja yang dialami oleh para siswa.


 B. Media Bimbingan dan Konseling Media bimbingan dapat dikatakan baik, jika materi layanan yang disampaikannya menjadi menjadi menarik sehingga membuat siswa mendekat dan menggali informasi lebih jauh tentang materi itu. Media yang akan digunakan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling dikenal ada media eloktronik dan non eloktronik. Maka media perlu ditata dengan memperhatikan aspek-aspek yan berkaitan dengan berbagai ranah berikut ini:

1. Ranah Sensorik 
a. Organ sensorik merupakan jendela utama masuknya informasi pada individu
b. Akurasi informasi sangat ditenmtukan oleh penerimaaan organ sensorik
c. Media layanan perlu memperhatikan ranah sensorik (Panca indera)
d. Ranah sensorik, meliputi dimensi: 1) Visual 2) Audio 3) Audio-visual 4) Taste 5) Touch 6) Penciuman

2. Ranah Kesan
a. Kesan terbentuk oelh momentum pertama kali ketika terjadi koontak antara individu dengan suatu obyek b. Kualitas kesan ditentukan oleh derajat attention (perhatian) yang dicurahkan individu terhadap obyek bersangkutan
c. Kesan ditentukan oleh kekuatan atraktion (daya tarik) obyek bersangkutan pada individu

3. Ranah Persepsi Persepsi merupakan proses penilaian/ pemberian kesan terhadap suatu obyek yang tertangkap sensorik

4. Ranah Sasaran Media yang digunakan sebagai pendkung aktivitas layanan bimbingan dan konseling perlu memiliki sentuhan yang mempertimbangkan berbagai hal berikut ini: 
a. Berhubungan dengan data
b. Berhubungan dengan jenis layanan pokok
c. Berhubungan dengan jenis layanan pendukung
d. Berhubungan dangan jenis masalah
e. Berhubungan dengan evaluasi

Selasa, 17 September 2013

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI CARA MEMELIHARA KONDISI KESEHATAN DAN CARA MENGIKUTI PELAJARAN DI KELAS

BAB 8

CARA MEMELIHARA KONDISI KESEHATAN 


Kondisi tubuh merupakan salah satu factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar.
Kondisi tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk belajar secara aktif. Apabila seseorang sedang sakit akan mengalami kesulitan dalam belajar.

A. Cara Memelihara Kondisi Kesehatan Tugas kita sebagai mahasiswa adalah belajar, kita harus menjaga kondisi kesehatan agar kita dapat berhasil baik dalam kuliah. Ada beberapa hal yang dapatt dilakukan untuk menjaga kesehatan.

1. Makanlah makanan yang sehat. Makanan sehat itu makanan yang higienis dan bergizi.
a. Makanan higienis yaitu makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun yang tidak membahayakan hidup manusia.
b. Makanan bergizi adalah makanan yang memiliki syarai ini: harus cukup kalori, cukup protein, cukup lemak, cukup mengandung vitamin dan mineral, dan harus memiliki keseimbangan yang baik antara kandungan karbohidrat, lemak, dan protein. Menu atau susunan menu yang bermutu di Indonesia adlah empat sehat lima sempurna, atara lain sebagai berikut:
• Makanan pokok (nasi, jagung, ubi): sumber kabohidrat
• Lauk pauk (tahu, tempe, daging ayam, udang): sumber protein dan lemak 
• Sayuran (bayam, kangkung, kacang panjang, dan lain-lain): sumber vitamin dan mineral
• Buah-buahan (mangga, apel, jeruk, jambu biji): sumber vitamin 
• Susu: sumber protein, vitamin, dan mineral. 
Contoh menu empat sehat, yaitu nasi, tempe, sayur lodeh, dan papaya Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh setiap hari terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan garam mineral. Jika makanan yang dikonsumsi tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh, kita dapat mengalami kekurangan tenaga, pertumbuhan dan pergantian tubuh tidak sempurna bahkan jadi sakit.

2. Melakukan olahraga.

3. Tidur yang cukup. Tidur merupak salah satu cara beristirahat, istirahat mampu mengembalikan kesegaran tubuh. Waktu yang baik untuk tidur adalah antara 6 sampai 8 jam setiap hari.

 4. Tidak belajar semalam suntuk. Belajar semalam suntuk dapat menyebabkan sakkit, sebab tubuh tidak diberi kesempatan untuk istirahat.

5. Gunakan hari libur untuk hari bebas. Dengan menggunakan hari libur untuk rekreasi atau mengembangkan hobi dapat mengembalikan kesegaran tubuh agar lebih sap untuk menjalani aktivitas selanjutnya. B. Rangkuman

 BAB 9 
CARA MENGUKUTI PELAJARAN DI KELAS 

Agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu, menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran, cara mencatat pelajaran, dan cara menggunakan catatan pelajaran.

A. Cara Menyiapkan Diri untuk Mengikuti Pelajaran Beberapa hal yang perlu dilakukan agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik, diantanya sebagai berikut:
 1. Persiapkan buku catatan dan alat tulis menulis.
 2. Bacalah dahulu bahan pelajaran pada malam hari sebelum pelajaran diberikan.
 3. Buat ringkasan catatan yang telah lalu agar dapat menguasai materi pelajaran.
 4. Susunlah pertanyaan untuk materi pelajaran yang belum jelas.
 5. Datanglah ke sekolah tepat waktu.

B. Cara Mencatat Pelajaran di Kelas Catatan yang baik akan menambah semangat untuk membaca dan mempelajarinya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dapat membuat catatan yang baik, antara lain sebagai berikut:
 1. Pusatkanlah perhatian pada materi yang sedang dibicarakan di kelas.
 2. Tidak melakukan kegiatan yang dapat mengacaukan perhatian, seperti berbicara dengan teman saat guru menerangkan dan membaca cerita.
 3. Buatlah catatan dalam buku terpisah untuk masing-masing pelajaran.
 4. Cantumkanlah tanggal saat materi tersebut disampaikan.
 5. Tidak mencatat kata demi kata, kecuali untuk materi kutipan. Contoh definisi: Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
 6. Gunakan singkatan-singkatan atau symbol-simbol yang menyingkat waktu. Apabila terlambat mencatat, jika tertinggal dalam membuat catatan materi akan mengalami kesulitan membuat catatan.
 7. Beri tanda tertentu pada hal-hal penting dengan menggunakan tinta berwarna atau stabile.
 8. Tulis dengan tulisan yang jelas sehingga mudah dibaca dan dipahami

C. Cara Menggunakan Catatan Catatan yang sudah dibuat tidak dapat digunakan begitu saja.
Catatan tersebut perlu disempurnakan agar dapat digunakan dengan baik. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan catatan ang sudah dibuat, antara lain sebagai berikut:

 1. Segera pindahkan catatan pada buku catatan.
 2. Lengkapi catatan dengan melihat catatan teman, buku lain.
 3. Ringkaslah catatan secara teratur. Jika membuat ringkasan, berarti telah melakkan kegiatan belajar sehingga menambah pemahaman terhadap materi pelajaran.
 4. Buatlah keterangan-keterangan pada ringkasan dengan menggunakan bahasa sendiri.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda