RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN
DAN KONSELING
- Bahasan/Topik Permasalahan : Mengenal Tipe – Tipe
Kepribadian
- Tugas Perkembangan : Penerimaan diri
dan Pengembangannya
- Sub Tugas Perkembangan : Kondisi Mental
- Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
- Jenis Layanan :
Penguasaan kontent
- Fungsi Layanan :
Pemahaman dan Pengembangan
- Sasaran Layanan : Siswa
kelas IX
- Tujuan :
- Siswa dapat mengenal tipe-tipe
kepribadian.
- Siswa dapat mengetahui
kelemahan dan kelebihan tipe-tipe kepribadian
- Siswa dapat mengetahui Cara
mengatasi tipe-tipe kepribadian.
- Hasil yang Ingin Dicapai :
- Siswa dapat mengenal tipe-tipe
kepribadian
- Siswa dapat mengetahui
kelemahan dan kelebihan tipe-tipe kepribadian.
- Siswa dapat mengetahui cara
mengatasi tipe-tipe kepriadian.
- Materi Layanan :
(Terlampir).
- Tipe-tipe kepribadian.
- Kelemahan dan kelebihan
tipe-tipe kepribadian.
- Cara mengatasi tipe-tipe
kepribadian.
- Uraian Kegiatan :
AKTIVITAS GURU
|
WAKTU
|
Pendahuluan:
a.
Konselor
memasuki kelas dan membuka pertemuan dengan membaca Do’a.
b.
Konselor
mengecek kehadiran siswa.
c.
Konselor
membuat suasana kelas kondusif.
|
10 Menit
|
Kegiatan Inti:
a.
Konselor
memberikan tayangan tentang “wortel, telor, dan Kopi”
b.
Konselor
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berpendapat mengenai tayangan
yang telah diberikan.
c.
Konselor
memberikan materi tentang tipe-tipe kepribadian, kelemahan dan kelebihan
serta cara mengatasi tipe-tipe kepribadian.
|
25 Menit
|
Penutup:
- Konselor memberikan tugas menuliskan kelemahan dan
kelebihan diri sendiri pada kertas atau buku harian/pribadi.
- Konselor menutup pertemuan.
- Konselor memberikan salam penutup.
|
10 Menit
|
- Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas IX
- Alokasi Waktu : 1 x
45 menit
- Waktu Pelaksanaan :
- Hari,Tanggal : Kamis, 20
Agustus 2015
- Jam ke : 5
- Semester : Ganjil
- Pihak yang Disertakan : -
- Sumber Belajar :
Internet
- Alat dan Perlengkapan : Buku,
alat tulis, spidol, laptop, LCD, Power Point.
- Rencana Penilaian : Laijapen /
Laijapang
a.
Memberikan
tugas menuliskan kelemahan dan kelebihan diri sendiri pada kertas atau buku
harian/pribadi.
- Rencana Tindak Lanjut : Konseling
Individual atau Kelompok bagi siswa yang membutuhkan.
- Catatan Khusus :
............................................................................
Mengetahui,
Koordinator Guru Pembimbing.
Astuti, BA
NIP. 19580628 198203 2 004
|
Mahasiswa Praktikan
Dyah Prasetyo Kurniawati
NIM. 12144200201
|
MATERI
LAYANAN
- TIPE-TIPE
KEPRIBADIAN
- SANGUINIS
(Yang Populer)
Mereka cenderung ingin populer,
ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni.
Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya
bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan
beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit
berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur.
Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan,
agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu
berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana. Namun
kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan
terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali
ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah,
beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Seorang sanguinis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai
berikut :
- Kekuatan : suka bicara, antusias,
ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, mudah
berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan,
senang berkumpul (untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di permukaan,
mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin
menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah memaafkan
(tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal yang
membosankan, spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
- Kelemahan
:
suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam,
mudah dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka nge-Gank), sering minta
persetujuan, RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja
dan melupakan kewajiban, mudah berubah-ubah, susah tepat waktu jam kantor,
prioritas kegiatan kacau, mendominasi,percakapan, suka menyela dan susah
mendengarkan dengan tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain
menjadi seolah-olah masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi
cerita-cerita yang sama, serta konsentrasi ke “How to spend money”
daripada “How to earn/save money”.
- Cara
mengatasi tipe sanguins
Kenali
kesulitannya dalam menyeleseikan tugas. Sadarilah bahwa mereka berbicara tanpa
berpikir lebih dahulu dan terkadang menyinggung persaaan orang lain, tetapi
sebenarnya dia hanya bercanda dengan ucapannya. Sadari bahwa mereka menyukai
variasi dan fleksibilitas. Bantu mereka agar tidak menerima lebih dari yang
mereka bisa lakukan. Pujilah mereka untuk segala sesuatu yang mereka capai.
Ingatlah bahwa mereka mudah emosi. Berilah hadiah untuk event-event tertentu,
misalnya sedang berulang tahun atau mendapatkan prestasi
- MELANKOLIS
(Yang Sempurna)
Mereka
agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba
teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan
fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya
secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja
mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa,
memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan
betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang
melankolis selalu ingin serba sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan
heran jika balita anda yang `melankolis tak `kan bisa tidur hanya gara-gara
selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba
mengubah isi lemari yang telah ia disusun, sebab betul-betul ia tata-apik
sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia
perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak
setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu
tiba-tiba jadi lain
Seorang
melankolis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
- Kekuatan : analitis, mendalam, dan
penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal, artistik, musikal dan
kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan
perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur (rapi),
hemat, melihat masalah dan mencari solusi kreatif (sering terlalu
kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati, puas
di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia,
serta sangat memperhatikan orang lain.
- Kelemahan
:
cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan,
mengingat yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki
citra diri rendah, lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan,
tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu
menganalisa dan merencanakan (if..if..if..), standar tinggi, hidup
berdasarkan definisi, sulit bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang
menentang dirinya, sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih
sayang), serta skeptis terhadap pujian).
- Cara
menghadapi tipe melankolis.
Ketahuilah
bahwa mereka sangat sensitif perasaannya dan mudah sakit hati. Motivasi mereka
saat mereka kurang optimis. Mereka perlu bantuan agar tidak mudah tertekan.
Pujilah dengan tulus dan penuh kasih sayang. Beri kesempatan mereka jika memang
sedang ingin sendiri saja. Berusahalah untuk selalu menepati janji sesuai
jadwal dengannya, sebab tipe orang Melankolis selalu ingin tepat waktu.
- KOLERIS
(Yang Kuat)
Mereka
suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia
tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh
melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ sehingga orang koleris
tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi
`korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang
koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya
saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena
itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan
sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan
berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan.
Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi”, maka hampir dapat dipastikan
apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak
mudah menyerah, serta tak mudah pula mengalah.
Seorang
koleris mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berkut :
- Kekuatan : seorang leader, pengambil
keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan, berkemauan keras
dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip
“Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari
hari ini”, solutif, praktis, dan bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan
dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat dan menentukan tujuan,
mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul dalam
keadaan darurat.
- Kelemahan : tidak sabar dan cepat marah,
senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai kontroversi dan
pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai air mata dan emosi
tidak simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele, keputusan sering
tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung memperalat orang
lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja, sulit minta maaf,
mungkin selalu benar tetapi tidak popular.
- Koleris
“Kuat” dan “Pelaku”. ambisius,
mempunyai kemampuan kuat dalam menggapai sesuatu yang diinginkannya.
Cirinya terlihat berapi-api, aktif, praktis, cekatan, mandiri, dan
independen. tegas dan berpendirian keras dalam mengambil keputusan bagi
dirinya sendiri dan orang lain. Tidak terpengaruh oleh lingkungan,
terkadang justru ia mempengaruhi lingkunganya. Ide-idenya, rancangan,
sasaran, dan ambisinya tidak pernah berakhir, pantang menyerah terhadap
tekanan.
- Kelemahan dari seorang koleris adalah
emosinya, dia mempunyai tempramen yang meledak-ledak, Ia tidak mudah
bersimpati kepada orang lain. Ia bukan orang yang dengan mudah
mengekpresikan perasaanya kepada orang lain. Ia cenderung bersifat dominan
dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
- Cara menghadapi tipe koleris.
Akui bahwa mereka memang berbakat
memimpin. Bersikeraslah melakukan komunikasi dua arah. Sadari bahwa mereka
tidak bermaksud menyakiti. Sadari bahwa mereka tidak berbelas kasihan.
Berusahalah membagi tanggung jawab. Mereka biasanya selalu benar.
4.
PLEGMATIS (Cinta Damai)
Mereka tak
suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia
tidak suka. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan
berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi
sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.
Kaum
plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam,
kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar
ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan
ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang
berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para
pendengar yang berkerumun itu orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara tentu
saja sanguinis. Berurusan dengan orang plegmatis bisa serba salah. Ibarat
keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin tiak jalan”. Jika kita
punya pegawai plegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi
sendiri.
Seorang
plegmatis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
- Kekuatan
: mudah
bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak
bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan
emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung ingin segalanya
terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan
cara termudah,baik di bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka
menyinggung perasaan, humoris,senang melihat dan mengawasi, peduli, serta
mudah rukun dan damai
- Kelemahan : cenderung tidak suka
perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari konflik dan
tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar),
terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkatis), kurang
berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih
suka sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang didesak, serta suka
menunda-nunda/menggantungkan masalah.
- Cara
menghadapi tipe plegmatis
Sadarilah
bahwa mereka memerlukan motivasi langsung. Bantulah mereka menetapkan tujuan
jangan mengharapkan antusiasme. Sadari bahwa mereka menunda-nunda pekerjaan
karena itu bentuk kontrol mereka. Paksalah mereka untuk membuat keputusan.
Motivasilah mereka untuk menerima tanggung jawab.
Dalam diri manusia tidaklah memiliki waak yang identik
seperti uraian diatas. Menurut Florence Litteur, dalam penelitiannya bahwa
ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang, hanya
`kadar\nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia, beberapa
diantaranya sebagai berikut ini :
- KOLERIS-SANGUINIS
Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi
cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak
sekali orang-orang koleris-sanguinis ini. Ia suka mengatur orang, tetapi juga
senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
- KOLERI
MELANKOLIS
Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya
dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan
(walaupun sebetulnya ia tidak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia
kejar sampai mendalam, sebab ia perfeksionis, tahu detail dan agak dingin.
Menghadapi orang koleris-melankolis, anda harus fahami saja
sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting
sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan
kadang kurang simpatik, itu saja.
- PLEGMATIS-MELANKOLIS
Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat semua yang anda
katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah
keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan
matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap
manusia, tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai
aktivitas hidup kita. Jika suami-istri saling mengerti sifat dan watak ini,
mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk
menyikapinya secara bijaksana.
Dalam penerimaan pegawai untuk bidang-bidang yang
membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, tempatkanlah
orang-orang yang melankolis (yang sempurna). Untuk bagian promosi, iklan,
resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu tempatkanlah orang-orang sanguinis.
Jangan posisikan orang-orang plegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan,
maka hasilnya pasti akan amat mengecewakan.
Manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya,
diantara semua watak itu, mana yang paling baik?Jawabannya, menurut Florence,
tak ada yang paling baik. Semuanya baik dan masing-masing pmempunyai kekuatan
dan kelemaan tersendiri. Tanpa orang sanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa
orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya.
Tanpa orang koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa
orang plegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik, sebab kita semua bisa
mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain(interpersonal skill).
Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi
dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak
acaknya orang sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana
dan memintanya melakukan segera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi
orang koleris mencapai tujuannya, atau `membakar’ orang plegmatis agar segera
bertindak saat itu juga. ”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi
dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”.
Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia.