Minggu, 27 September 2015

Laporan Praktikum BK Belajar

BAB I
IDENTITAS

A.           Identitas Siswa
Nama                                       : B A
Jenis Kelamin                           : Laki-laki
Kelas                                       : IX A SMP Mataram
Tempat, tanggal lahir                 : Yogyakarta, 28 April 2000
Agama                                     : Islam
Alamat                                     : Kasihan, Tamantirto, Bantul
Anak ke                                   : 2 dari 3 saudara

B.           Identitas Orang Tua
Nama Orang Tua
Ayah                                  : Sutrisman
Ibu                                     : Wiwin
Pendidikan Terakhir Orang Tua
Ayah                                  : SMP
Ibu                                     : SMP
Pekerjaan Orang Tua
Ayah                                  : Buruh bangunan
Ibu                                     : Ibu rumah tangga & pengasuh anak tetangga
C.           Identitas Guru BK
Nama                                       : Subagyo
NIP                                          : 131698209
Pangkat dan Golongan ruang     : Penata TK 1 – IIId
Tempat/ Tanggal lahir                : Bantul, 12 April 1995
Alamat                                     : Salakan, RT 02, Bangunharjo, Sewon, Bantul
BAB II
PERMASALAHAN
B A adalah siswa berjenis kelamin laki – laki yang bersekolah di SMP Mataram, Yogyakarta. Sekarang  duduk di kelas IX. B A seorang anak yang nakal. Di lingkungan teman-temannya dia dikenal sebagai anak yang nakal dan suka membuat keributan. Ditambah dengan dia mendapatkan teman-teman yang suka membuat keributan jadilah dia semakin idak terkendali. Dia anaknya juga tidak menonjol dalam bidang akademik. Nilai-nilainya setiap ulangan/ ujian juga jelek. Apalagi untuk mata pelajaran matematika.
Di lingkungan rumahnya juga dia dikenal anak yang nakal. Orang tuanya hanya tamatan SMP, dan pekerjaan bapaknya hanya sebagai buruh bangunan, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga dan pengasuh anak tetangga. Ekonomi keluarga ini bisa terbilang pas-pasan atau menengah ke bawah. Dari segi perhatian pun sangat kurang sekali, karena orang tuanya terlalu sibuk bekerja. Sekalinya ada waktu luang pasti digunakan untuk tidur atau istirahat. Setiap ada pertemuan wali murid 3 bulan sekali orang tuanya juga jarang datang. Setiap dipanggil secara khusus oleh guru BK pun selalu beralasan sibuk dan menunjukkan sikap yang kurang baik.
Pekerjaan rumah dia juga jarang dikerjakan bahkan tidak pernah mengerjakan, setiap ujian juga selalu mendapatkan nilai yang selalu jeblok atau jelek, tugas-tugas juga tidak pernah mengerjakan. Bidang akademiknya sangat di bawah standar.
Berdasarkan informasi ini wali kelas menyerahkan kepada guru BK untuk mengangatasi siswa ini.

Faktor Penyebab
a.       Faktor di dalam siswa
1)      Kelemahan mental
2)      Rendahnya motivasi
3)      Kebiasaan dan sikap yang salah
4)      Malas belajar
5)      Dispilin yang rendah


b.      Faktor di luar siswa
1)      Kurang perhatian dari orang tua
2)      Pendidikan orang tua yang kurang
3)      Fasilitas belajar kurang
4)      Lingkungan yang tidak mendukung
5)      Salah dalam bergaul/ salah dalam berteman





BAB III
MEMECAHKAN MASALAH  ATAU PROBLEM YANG DITEMUKAN

Alternatif penanganan yang mungkin digunakan adalah sebagai berikut.
1.      Pendekatan client centered  dengan memfokuskan pada perencanaan kegiatan yang dapat mereduksi efek terhadap kegiatan sehari-hari yang mengganggu kegiatan belajar.
2.      Pendekatan behavioral  dengan memfokuskan pada penghargaan dan hukuman terhadap pelaksanaan kegiatan yang dapat mereduksi efek terhadap kegiatan sehari-hari yang mengganggu kegiatan belajar.
3.      Pendekatan behavioral  dengan memfokuskan pada assertive training terhadap pelaksanaan kegiatan yang dapat mengganggu terhadap kegiatan belajar.






BAB IV
KESIMPULAN
Dari berbagai uraian diatas dapat diambil kesimpulan :
-         Guru dalam mengajar seyogyanya menggunakan metode belajar yang bervariaasi sehingga menimbulkan raasa ketertarikan pada diri siswa.dengan adanya rasa ketertarikan ini anak akan berminat untuk mengikuti pembelajaran.Anak tidak merasa jenuh,sehingga ada semangat belajar dan diharapkan kedepannya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
-         Setidaknya orangtua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar. Sebagai selingan orangtua dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik perhatian.

-         Bila anak mulai melakukan kesalahan, sebaiknya kita lebih banyak memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan hal-hal yang baik.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar