Minggu, 04 Oktober 2015

(Masih) Tulisan Spesial Buat Kamu

Ketika beberapa teman baikku tau tentang perasaanku ini, ada yang pro dan kontra. Bahkan sabahatku (sebut saja M) yang notabennya dia kenal kamu pun seperti disamber petir di siang bolong karena tau aku "nyaman" denganmu karena memang benar kita sudah tau masa lalumu seperti apa itu lah yang membuat sahabatku (M) "Are you seriously?" dan aku menjawab "yes, i'am seriously!". Semua keputusan ada ditanganmu dan aku hanya berdoa yang terbaik buatmu kata dia. Ada sahabatku yang lain (sebut saja D) juga berkata "ya sudah jika memang kamu sudah siap dengan konsekuensinya jalani saja, dan kamu juga harus lebih kuat. Aku berdoa yang terbik untuk kalian". Mereka saja "meragukan" padahal di sini aku sudah benar-benar jatuh ke dalam. Sebenarnya mereka "meragukan" ku bukan karena aku serius atau tidak namun lebih ke apakah aku siap ketika masa lalunya itu terulang lagi? apakah aku bisa bahkan mampu untuk memperbaiki dia tidak hanya dia tapi aku dan dia agar lebih baik lagi dalam segala hal? apakah aku mampu bertahan? Aku terima semua nasihat dari mereka, aku kembali membuka pandangan yang seluas-luasnya aku ambil sisi positifnya.


Terdengar "keri" (geli) saat ada teman yang mengajak ku bercanda seperti ini "cieee sekarang sama yang bermobil cieee" Saat mendengar itu rasanya ingin sekali aku pukul mulut dia! Namun aku sadar dia teman baikku dia hanya sedang menggodak, sejenak aku terdiam dan berkata "you know me so well" lalu aku tersenyum. Kemudian temanku berkata "Iya kok aku tau, kamu bukan orang matre. Ketika kamu memang matre kamu sudah bisa mendapatkan yang lebih dari dia dari dulu ra perlu jomblo 3 tahun hahaha". Ada quote sperti ini "Rasa nyaman jauh lebih berbahaya dari jatuh cinta" yaaaak sekarang ak sedang mengalami itu. 3 tahun aku jomblo bukan berarti aku bener-bener free, di sini aku banyak didekati, php dan pernah hampir jadi namun gagal. Saat itu aku hanya merasa suka atau sayang atau kagum, aku tidak menemukan "nyaman" dengan calon pasanganku saat itu yang datang silih berganti. Sampai akhirnya 3 bulan lalu dengan mu aku merasakan "nyaman" itu, saking nyamannya aku sampai baper dan ingin memilikimu. Maafkan aku karena perasaan ini, maafkan aku.


Darimu aku belajar banyak hal, tentang arti usaha, berjuang, hidup, menghargai dan masih banyak hal positif yang secara tidak langsung kamu berikan untukku. Kamu yang membuka mataku untuk "hei, jangan kamu judge seseorang hanya dari covernya saja". Tidak selalu seseorang yang dari luar tampak buruk dalamnya juga buruk, di dalam diri seseorang itu pasti dia punya banyak kebaikan yang belum kita ketahui, begitupun sebaliknya.


Ketika rindu mulai membelenggu dan kita tak kunjung bertemu aku hanya bisa mendoakanmu. Aku sadar diri bahwa aku ini siapa dan kamu siapa, dari segi sosial pun kamu termasuk golongan menengah ke atas dan aku menengah ke bawah. Itu adalah hal terkuat yang selalu aku sugestikan pada diriku ketika perasaan ini menggebu-gebu supaya aku sadar diri. Minder kalau masalah itu rasanya tidak pantas saja.


Tapi yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah berdoa untuk kebahagiannmu dengan pasanganmu yang sekarang dan semoga allah memberimu sukses dunia dan akhirat. Aku minta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan selama 6 tahun kita berteman entah yang aku sengaja atau tidak, entah dari perkataan atau perbuatan, entah secara langsung atau tidak langsung, aku minta maaf. Terimakasih karena sudah banyak mengajarkan aku banyak hal selama kita berteman terimakasih karena sudah membuka mataku untuk selalu berpandangan luas dari berbagai sudut pandang yang ada. Terimakasih aku tak akan pernah melupakanmu.


Maaf kalau kamu kurang berkenan dengan tulisan ini, karena ini media yang mungkin mampu menyampaikan isi hatiku. Tak ada yang aku buat-buat, semua tulisan ini mengalir apa adanya. Goodbye my dear :')

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar